Senin, 12 Maret 2012

pelajaran bhs indonesia


Menciptakan Musikalisasi Puisi

Oleh: AnneAhira.com Content Team
 
Rasanya, Anda pasti sudah pernah mendengar atau mengenal laguSajadah Panjang yang didendangkan kelompok musik Bimbo. Tentunya, lagu ini sangat sering didengar, apalagi Jika bulan Ramdhan tiba. Tahukah Anda bahwa lagu itu merupakan sebuah puisi berjudul sama karya penyair kawakan Indonesia Taufik Ismail?
Yah, Bimbo memang terkenal sangat rajin dan ekspresif dalam memusikkan puisi-puisi milik Taufik Ismail dan puisi Wing Kardjo.
Lagu itu pasti banyak diketahui umum. Namun, tampaknya sangat sedikit yang tahu kalau itu adalah puisi yang diaransemen menjadimusik yang khas. Istilah yang berlaku kemudian disebut dengan musikalisasi puisi; memusikkan puisi ke dalam sebuah lagu. Lalu, kini kita juga mengenal Ebiet G Ade yang memusikkan puisi-puisinya kental dengan nuansa baladis.
Sekilas Musikalisasi
Sekali lagi musikalisasi puisi bukan barang baru di dunia seni. Namun, perlu diketahui bahwa definisi musikalisasi puisi adalah taksemata membacakan puisi dengan diiring musik agar lebih asyik dinikmati. Yang terjadi adalah proses pengiringan pembacaan puisi dengan alat musik seperti piano, gitar, seruling, dan alat-alat yang bernuansa ritmis lainnya. Padahal, yang disebut musikalisasi puisi sudah ada ranah totalitas menjadikan karya sastra berupa puisi sebagai seni musik karena memang sudah dilengkapi dengan pemilihan tangga nada, permainan melodi, akurasi ritme, serta aturan-aturan khusus dalam hal vokalisasi sebagai bentuk ekspresi puisi itu.
Contoh akurasi vokal dan musik ini, jika puisinya penuh dengan amarah, irama musik dan vokal pun akan ikut menghentak-hentak. Tidak menarik jika yang terjadi malah sebaliknya. Puisinya penuh semangat, tetapi dimusikkan dengan lemah gemulai.
Tidak Semua Puisi
Lantas apakah semua puisi bisa dijadikan musilakisasi puisi?
Jika memang memaksa, bisa saja. Namun, akan terdengar ada sesuatu yang janggal sehingga dalam musikalisasi puisi tidak semua karya bisa dijadikan musik. Pasalnya, penggunaan notasi atau yang disebut dengan melodisasi puisi akan sulit diterapkan jika puisinya sendiri berbentuk seperti dialog atau ocehan pidato.
Sebagaimana kita ketahui bahwa puisi mempunyai kebebasan tersendiri dalam penulisannya yang tidak bisa dinikmati menjadi musikalisasi puisi. Sekali lagi, musikalisasi puisi membutuhkan bait-bait yang akan bersinggungan dengan tangga nada, intonasi, dan aturan dalam dunia musik lainnya.
Puisi-puisi yang mempunya bait berpola akan sangat membantu para komposer dalam menerjemahkannya ke dalam musik. Jika puisi hanya sebatas tulisan dalam teks, musikalisasi puisi harus bisa menghasilkan alunan melodi, akurasi irama, dan sensasi harmoni dalam bentuk sebuah partitur atau lembaran musik.
Selamat berkarya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar